Jakarta – Kepala Korps Sabhara (Kakorsabhara) Polri Irjen Pol. Drs. Mulya Hasudungan Ritonga, M.Si. menyampaikan kesiapan Polri dalam upaya pengamanan perayaan Tahun Baru 2025. Kegiatan penyampaian tersebut dilaksanakan pada Rabu, 31 Desember 2025, pukul 11.00 WIB, bertempat di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Dalam keterangannya, Irjen Pol. Mulya Hasudungan Ritonga menjelaskan bahwa dalam rangka Operasi Lilin, Polri mengerahkan sekitar dua pertiga dari total kekuatan personel. Secara keseluruhan, kurang lebih 312.000 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan seluruh rangkaian kegiatan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, Polri juga menyiapkan sebanyak 2.903 pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, mulai dari ibadah, kunjungan ke pusat keramaian dan pusat perbelanjaan, hingga aktivitas lainnya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan kepolisian melalui nomor 110 apabila mengalami permasalahan atau membutuhkan bantuan. Polri berkomitmen untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin, meskipun diakui masih terdapat keterbatasan dan hambatan di lapangan. Oleh karena itu, selaku Kepala Operasi, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam pelaksanaan tugas masih terdapat kekurangan, sembari menegaskan bahwa Polri terus berupaya memberikan pelayanan terbaik.
Kakorsabhara juga mengimbau masyarakat yang hendak meninggalkan rumah saat perayaan malam tahun baru agar memastikan kondisi rumah dalam keadaan aman. Masyarakat diminta untuk memeriksa instalasi listrik, mencabut stop kontak yang tidak diperlukan, memastikan tidak ada kebocoran air, serta melepas kompor dan sumber gas. Selain itu, pintu dan jendela rumah harus dipastikan terkunci dengan baik. Bagi warga yang tinggal di lingkungan perumahan, disarankan untuk melapor kepada ketua RT atau petugas keamanan setempat agar dapat dilakukan pemantauan dan patroli.
Lebih lanjut disampaikan bahwa titik-titik krusial dalam Operasi Lilin meliputi tempat ibadah, pusat-pusat keramaian, pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar tumpah, serta jalur arus mudik dan arus menuju Bali. Seluruh lokasi tersebut menjadi prioritas pengamanan guna memastikan masyarakat dapat merayakan malam pergantian tahun dengan aman dan selamat.
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol. Mulya juga mengimbau masyarakat agar tidak merayakan malam tahun baru secara berlebihan, khususnya dengan penggunaan petasan dan kembang api. Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk empati kepada masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Padang yang masih mengalami musibah. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memperbanyak doa agar bangsa dan negara senantiasa diberikan keamanan, ketenteraman, dan kedamaian.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri melaksanakan patroli rutin di seluruh titik keramaian yang melibatkan jajaran Sabhara, Lalu Lintas, serta fungsi kepolisian lainnya. Personel berseragam maupun tidak berseragam ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, didukung dengan pemantauan melalui CCTV milik pemerintah, perorangan, maupun perusahaan, serta koordinasi dengan panitia kegiatan malam tahun baru.
Terkait penggunaan petasan dan minuman keras, Polri akan melakukan penertiban apabila dinilai berlebihan dan membahayakan masyarakat. Namun demikian, pendekatan persuasif tetap diutamakan agar tercipta situasi yang kondusif tanpa menimbulkan konflik.
Sebagai penutup, Kakorsabhara mengimbau seluruh masyarakat untuk merayakan malam tahun baru dengan aman, nyaman, dan tertib. Masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya atau hoaks, memastikan kondisi kesehatan sebelum berkendara, serta memperhatikan barang bawaan demi keselamatan. Ia menegaskan bahwa keselamatan diri merupakan hal yang paling utama. Polri kembali mengingatkan, apabila membutuhkan bantuan kepolisian, masyarakat dapat menghubungi layanan 110.












